Mendengar kata tersebut kita teringat era 90 di beberapa radio swasta di Indonesia yaitu sandiwara radio “Misteri Gunung Merapi” di dalam beberapa alur cerita misalnya salah satu tokoh dalam cerita tersebut yaitu kakek Jabat kadang-kadang mengeluarkan ilmunya untuk melindungi rumah ato’ wilayah tertentu dari gangguan orang atau makhluk jahat agar tidak bisa memasuki rumah atau wilayah tersebut dan istilah dalam cerita tersebut adalah Pagar Gaib.
Kami ingin sedikit berbagi bahwa di desa kami saat ini kasus pencurian semakin merajalela, satu pencuri tertangkap pencuri lain meng obok-obok desa kami, apa itu memang disengaja atau gimana ya??, kita tahu maling punya komplotan sehingga bila salah satu temannya tertangkap teman yang lain akan semakin membabi buta, maksudnya adalah ingin mempecundangi institusi Kepolisian dan Pemerintah Desa untuk membalas atas tertangkapnya teman meraka.
Apa kemungkinannya maling lebih pintar dari pada kita, tidak!! yang pasti maling lebih tahu dari pada kita, maling tahu kita dan kita tidak tahu mana maling, kita jaga, maling ikut jaga kita ronda maling ikut ronda, kita stop jaga, maling merajalela.
Pagar Gaib, bukanya kita putus asa tapi itu merupakan suatu usaha, usaha terakhir atau Pamungkas. (Aaf Akbar dan Espe Mazaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar